Mengenal Makna, Hukum, dan Berbagai Versi Doa Pembuka Sholat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Sahabat Muslimin dan Muslimat!
Sholat adalah tiang agama dan salah satu rukun Islam yang paling agung. Di dalamnya, terdapat serangkaian gerakan dan bacaan yang memiliki makna mendalam. Salah satu bacaan yang mungkin sering kita dengar namun terkadang luput dari perhatian kita adalah Doa Iftitah.
Apa sebenarnya Doa Iftitah itu? Mengapa kita membacanya? Dan ada berapa versi doanya? Mari kita selami lebih dalam!
Apa itu Doa Iftitah?
Secara bahasa, “iftitah” berarti pembukaan atau permulaan. Jadi, Doa Iftitah adalah doa pembuka yang dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah dalam sholat. Doa ini berfungsi sebagai puji-pujian awal kepada Allah SWT, mengakui kebesaran-Nya, dan memohon perlindungan dari-Nya.
Hukum Membaca Doa Iftitah
Hukum membaca Doa Iftitah adalah sunnah. Artinya, jika kita membacanya, kita akan mendapatkan pahala. Namun, jika kita tidak membacanya (misalnya karena lupa atau tidak tahu), sholat kita tetap sah dan tidak batal. Meskipun demikian, sangat dianjurkan untuk membiasakan diri membaca Doa Iftitah karena fadhilah (keutamaan) yang terkandung di dalamnya.
Kapan Doa Iftitah Dibaca?
Doa Iftitah dibaca di setiap rakaat pertama setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca ta’awudz (A’udzu billahi minasy-syaithonir-rojim) dan basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) lalu surat Al-Fatihah.
Hikmah di Balik Doa Iftitah
Membaca Doa Iftitah adalah kesempatan kita untuk:
- Mengagungkan Allah SWT: Doa ini penuh dengan pujian kepada Allah, mengakui kesucian dan kebesaran-Nya.
- Memohon Ampunan dan Petunjuk: Dalam beberapa versi doa, kita juga memohon ampunan dan petunjuk dari-Nya.
- Membuka Hati untuk Khusyuk: Dengan memulai sholat dengan puji-pujian, hati kita lebih siap untuk fokus dan khusyuk dalam beribadah.
- Menambah Kesempurnaan Sholat: Meskipun sunnah, membacanya dapat menyempurnakan ibadah kita dan menambah pahala.
Berbagai Versi Doa Iftitah
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang bacaan Doa Iftitah. Berikut adalah beberapa versi yang populer dan sering diamalkan:
1. Versi yang Paling Umum (HR. Muslim):
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَٰهَ غَيْرُكَ
Latin: Subhanakallahumma wa bihamdika wa tabarakasmuka wa ta’ala jadduka wa la ilaha ghairuk.
Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha Berkah nama-Mu, Maha Tinggi kemuliaan-Mu, dan tidak ada ilah (sesembahan yang benar) selain Engkau.”
2. Versi “Allahumma Ba’id Baini” (HR. Bukhari & Muslim):
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ. اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. اَللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.
Latin: Allahumma baa’id baini wa baina khathayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danasi. Allahummaghsil khathaayaaya bilmaa’i wats tsalji wal barodi.
Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun dingin.”
3. Versi “Wajjahtu Wajhiya” (HR. Muslim):
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
Latin: Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamawaati wal ardha haniifaw wamaa ana minal musyrikin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi rabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Artinya: “Kuhadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan itu aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri (Muslim).”
Yang Lebih Panjang, Doa ini berisi penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dan pengakuan keesaan-Nya.
- Bacaan Arab: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
- Transliterasi Latin: Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
- Arti: “Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku (hatiku) kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim.” (HR. Muslim)
Anda bisa memilih salah satu dari versi Doa Iftitah di atas yang paling Anda hafal dan pahami maknanya. Penting untuk diingat bahwa intinya adalah membuka sholat dengan hati yang bersih dan penuh penghambaan kepada Allah SWT.
Penutup
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pemahaman kita tentang pentingnya Doa Iftitah dalam sholat. Mari kita jadikan membaca Doa Iftitah sebagai kebiasaan baik dalam setiap sholat kita, agar ibadah kita semakin sempurna dan penuh keberkahan.
Wallahu A’lam Bishawab.
Bagikan artikel ini kepada keluarga dan teman-teman Anda, agar semakin banyak yang merasakan manfaatnya!